PUSARAN.CO–Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, H. Zoztafia meminta kepada para Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) Provinsi Jambi mensosialisasikan pemahaman moderasi beragama kepada para anak didik sebagai salah satu tugas dan fungsinya selaku tenaga pendidik agar para anak didik dapat hidup berdampingan di tengah kehidupan masyarakat yang multikultural, hal itu disampaikan Ka.Kanwil dihadapan pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Kristen, Rabu (12/4).
Pemahaman moderasi beragama ini sangat perlu ditanamkan kepada para anak didik agar dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam kehidupan multikultural, pemahaman moderasi beragama ini sangat perlu ditanamkan kepada para anak didik agar dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat tidak bisa memaksakan kehendaknya sesuai dengan pemahaman maupun keyakinan pribadi,” ujar KaKanwil.
Melalui pengajaran nilai-nilai agama Kristen dalam proses pendidikan dan pengajaran secara baik oleh para Guru PAK, maka akan mendorong para anak didik memahami pemahaman moderasi beragama sesuai nilai-nilai ajaran agama Kristen yang baik dan benar, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan umat beragama.
“Guru Pendidikan Agama Kristen mendidik para anak didik mengenai pemahaman moderasi beragama agar para anak didik merasakan kebahagiaan ketika kehidupan umat beragama berjalam baik penuh kerukunan dan kedamaian,” jelas Ka.Kanwil.
Guru PAK menjadi sosok yang memberikan keyakinan kepada pemerintah maupun negara dan masyarakat bahwa melalui pendidikan dan pengajaran yang diterima, maka anak didiknya dapat bertumbuh dan berkembang menjadi anak didik yang beriman, cerdas, dan moderat sesuai harapan bangsa dan negara.
“Pastikan konsep pemahaman moderasi beragama berkembang dalam diri anak didik secara kuat, sehingga penerapannya terus terpatri dalam diri mereka secara utuh hingga mereka dewasa kelak,” seru Kakanwil.
Gaung moderasi beragama kepada para anak didik merupakan bagian dari pertanggung jawaban tugas dan fungsi pekerjaan guru kepada umat, pemerintah/negara, dan terutama kepada Tuhan. “Semoga terus diberikan semangat dan kekuatan untuk selalu menebarkan kebaikan dan ajaran cinta kasih melalui proses pendidikan dan pengajaran Agama Kristen,” tutup Kakanwil.(RLS)